Tiga Hal Yang Tak Bisa Kembali Jangan Sampai Menyesal
Waktu
Waktu sata kata yang sangat
penting untuk manusia. Banyak ungkapan yang menyiratkan kalau satu kata ini amat
berharga, salah satunya ungkapan yang mengatakan kalau “Waktu adalah Uang”.
Jadi, barang siapa yang menyia-nyiakan waktu sama saja dengan menyia-nyiakan
uang. Lantas, tak sedikit manusia, dari berbagai kalangan, khususnya kalangan
muda, kerap kali membuang waktunya dengan sia-sia.
Waktu adalah
salah satu hal yang terus berputar, tak bisa kita jalankan seenaknya atau pun
menghentikannya semau kita dan yang paling pasti kita tak bisa mengulang
kembali waktu yang telah berlalu. Terdapat pepatah Arab mengenai waktu yakni:
“Waktu seperti pedang, apabila
tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka pedang itu akan membunuh dirimu
sendiri”
Oleh karena itu, menggunakan
waktu dengan sebaik dan semanfaat mungkin pada kegiatan-kegiatan yang positif
adalah hal yang bisa kita lakukan agar kelak tak ada penyesalan. Karena, ingat
satu hal ANDA TIDAK AKAN BISA KEMBALI KE HARI KEMARIN JIKA SUDAH BERANJAK KE
HARI ESOK. Karena itulah, penting sekali untuk menggunakan waktu yang berharga
ini, karena tak akan ada masa di mana Anda kembali ke waktu yang telah berlalu.
Ucapan
Selanjutnya yang tak bisa
terulang kembali adalah ucapan yang hendak terucap oleh mulut kita. Ucapan yang
keluar dari mulut kita selama hal itu adalah perkataan yang baik, mungkin tidak
akan ada rasa penyesalan pada diri kita. Namun, lain halnya saat ucapan yang
kita lontarkan dapat menyakiti orang lain, tentunya akan menjadi petaka, yang
akhirnya akan berujung sebuah penyesalan.
Allah
swt. berfirman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni
dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenengan yang besar” [Qs. Al-Ahzab : 70-71].
Ayat di atas sebagai nasihat untuk kita
agar senantiasa menjaga ucapan dengan perkataan yang benar yakni perkataan yang
sudah tentu kebenarannya, tanpa ada kesamaran dan juga tanpa menyakiti orang
lain. Karena segala hal yang belum diketahui secara pasti akan tetap harus
dipertanggungjawabkan. Allah swt. berfirman:
وَلَا
تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولًا
“Dan
janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai
pertanggungjawaban” [Qs. Al-Israa : 36].
Daripada menyesal akhirnya, lebih baik
berpikir terlebih dahulu sebelum mulut Anda mengatakan ucapa apa pun. Dengan begitu,
Anda akan selamat dari lisan Anda. Hadits diriwayatkan oleh Muslim mengungkapkan:
إِنَّ
رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ
الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Ada
seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Siapakah orang muslim yang paling baik?’Beliau menjawab, “Seseorang
yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.
Hadits di atas menyiratkan bahwa lisan
bisa menjadi bumerang, tatkala hal-hal yang terucap dari lisan bukan sesuatu
yang positif. Kala kita belum mengetahui kebenarannya, alangkah baiknya untuk
diam, sebagaimana Rasulullah bersabda.
وَمَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam (HR. Abu Hurairah)”
Sebelum berucap, hendaklah berpikir
terlebih dahulu, kala akan menimbulkan madharat, alangkah baiknya untuk diam
saja, dan jika sebaliknya, maka berbicaralah. Kala lisan berucap, maka akal pun
harus berjalan, karena orang yang berakal akan mengendalikan apa yang hendak
dibicarakan dengan hatinya. Saat seseorang mengucapkan sesuatu tanpa berpikir
dahulu, akan berdampak negatif dan bisa saja membuatnya terjerumus pada jurang
dosa, karena itulah hati-hati dengan ucapan Anda, kala sudah terucap Anda tidak
bisa mengembalikan ucapan tersebut. Jika ucapan Anda melukai seseorang, hanya
penyesalanlah yang akan didapatkan.
Kesempatan
Kesempatan
adalah hal terakhir yang tak bisa terulang kembali. Banyak yang mengatakan: “lakukanlah
selagi bisa.....lakukanlah selagi ada kesempatan! Kalimat-kalimat tersebut
mungkin Anda sering mendengarnya. Hal ini menyiratkan bahwa kesempatan adalah
hal yang berharga yang patut kita syukuri, karena kesempatan yang sama tidak
akan pernah hadir untuk kedua kalinya, kalau pun ada, tak akan sama persis
dengan kesempatan yang pernah berlalu. Maka dari itu, selagi bisa, jangan
pernah abaikan kesempatan itu, baik dalam urusan karir, urusan dunia hingga
akhirat Anda.
Misalnya,
selagi diberi kesempatan untuk bisa beribadah dengan tubuh sempurna yang utuh
tanpa cacat sedikit pun, syukuri dan lakukan setiap apa yang diperintahkan-Nya
dengan sungguh-sungguh dan penuh ketulusan. Karena, tak ada yang tahu entah
esok, lusa, bahkan seminggu kemudian kita tidak mendapatkan kesempatan yang
sama. Sebagaimana yang bisa kita temukan dalam Firman Allah swt. dalam surat
Al- Mukminun ayat 99-100 yang berbunyi:
حتى إذا جاء أحدهم الموت قال رب ارجعون لعلي
أعمل صالحا فيما تركت كلا إنها كلمة هو قائلها ومن ورائهم برزخ إلى يوم يبعثون
“Demikianlah
keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari
mereka dibangkitkan. (Qs. Al Mukminun: 99-100)
Pada ayat di atas, tersirat bahwa
sama halnya waktu, kesempatan juga tak bisa terulang kembali. Jika sudah
terlanjur yang ada hanyalah sebuah penyesalan.
Itulah tiga hal yang tidak bisa
kembali, waktu, ucapan, dan kesempatan. Jangan sampai kita menyesalinya. Tetap bersyukur
atas nikmat-Nya dalam setiap kesempatan dan waktu yang telah Tuhan berikan.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya! :)
Komentar
Posting Komentar